Berbagai Tarian Tradisional di Indonesia. – Indonesia adalah salah satu negeri yang penuh dengan budaya dan tradisi, karena terdiri dari berbagai budaya berbeda yang berkumpul bersama. Sejak awal tari selalu menjadi bagian penting dari budaya Indonesia karena digunakan untuk merayakan tonggak penting dalam kehidupan seseorang, bercerita dan digunakan sebagai bentuk doa kepada Tuhannya. Untuk lebih memahami dan membenamkan diri dalam budaya Indonesia, berikut ini telah disusun daftar tarian tradisional Indonesia yang harus Anda ketahui:
1. Tari Saman, Aceh
Salah satu tarian paling terkenal dari Indonesia adalah Tari Saman dari Aceh. Tari Saman bahkan telah dipentaskan di banyak negara asing dan dimasukkan oleh UNESCO dalam ‘List of Intangible Cultural Heritage in Need of Urgent Safeguarding’.
Tarian ini harus dibawakan oleh sejumlah orang ganjil. Meskipun pada awalnya mereka ditampilkan secara eksklusif oleh pria, saat ini wanita juga termasuk dalam paduan tersebut. Tidak ada musik pengiring untuk itu, melainkan para penari bernyanyi secara ritmis.
Saat itu, digunakan sebagai media doa oleh para pemimpin suku di mana mereka memberikan nasehat yang berguna kepada para pemain dan penonton sebelum pertunjukan. Namun belakangan fungsi tari saman mulai berubah. Ini disajikan sebagai hiburan di pesta, perayaan, dan acara lainnya.
2. Tari Piring, Minangkabau
Tari Piring juga dikenal dengan keanggunan para penarinya dan nilai budayanya, karena membawakannya menggambarkan adat istiadat suku Minangkabau. Dulu, tarian ini juga dimaksudkan sebagai simbol membawakan sesembahan kepada dewa sebagai rasa syukur atas panen yang memuaskan.
Penari Tari Piring menampilkan setidaknya 20 gerakan tari yang hidup dengan piring, diiringi irama yang ceria dan penuh perasaan. Tari Piring dibawakan oleh 3-5 orang dengan talempong (ketel Minang bong) dan saluang (seruling bambu minang) yang memainkan nada-nada yang harmonis. Alunan musik tersebut juga diiringi dengan bel yang ditempelkan pada cincin yang dikenakan para penari.
3. Tari Reog Ponorogo, Ponorogo
Reog adalah salah satu tarian terunik di Indonesia. Itu digunakan untuk mengumpulkan massa dan merupakan saluran komunikasi yang efektif untuk para penguasa saat itu. Asal muasal cerita ini berasal dari Ki Ageng Mirah yang mengisahkan tentang pertarungan hebat antara Raja Ponorogo dengan makhluk mitos mirip singa.
Terkenal karena kostumnya yang mewah dan gerakannya yang lincah dan lincah yang datang dari 20-30 penari sekaligus. Selain itu juga mengesankan karena para pembarong (penari dengan peran singa) dapat mengangkat beban seberat 50kg hanya dengan menggunakan giginya. Selain pembarong, ada juga pahlawan lokal yang berperan sebagai warok. Aspek mistis yang terlibat dalam tarian ini juga membuatnya identik dengan kekuatan ilmu hitam, preman atau kekerasan.
4. Tari Legong, Bali
Dikenal sebagai salah satu tarian Bali yang paling terkenal dan terindah, penari Legong telah menikmati status dan pengakuan yang tinggi di masyarakat. Dahulu kala, tarian ini sangat eksklusif sehingga hanya keluarga kerajaan yang memiliki hak istimewa untuk menontonnya.
Tarian legong biasanya mencakup gerakan jari yang rumit, gerak kaki yang rumit, dan ekspresi wajah yang demonstratif, dengan aksen kostum tradisional yang canggih. Jumlah penari bervariasi dari hanya satu sampai enam orang penari. Ciri khas tarian Bali, diiringi dengan musik gamelan dan puisi yang dibacakan oleh penyanyi.
5. Tari Kipas Pakarena Gowa
Dalam Tari Kipas Pakarena, kipas warna-warni diayunkan dengan gerakan anggun oleh para wanita berpakaian meriah, menciptakan gerakan yang estetis dan menyenangkan. Penduduk asli percaya bahwa tarian ini menceritakan kisah perpisahan antara sosok dewa dan manusia. Sebelum berangkat ke surga, sosok dewa menunjukkan kepada manusia bagaimana bercocok tanam, berburu dan beternak.
Biasanya ditarikan oleh 5-7 orang wanita, karena tarian ini juga bertujuan untuk menggambarkan wanita dalam budaya Gowa. Ia juga menggambarkan wanita Gowa yang halus yang diharapkan setia dan menuruti suaminya. Tarian ini mengandung pesan berharga agar penduduk asli berharap generasi penerus datang untuk memahami dan mengapresiasi.
6. Cakalele, Ternate
Berbeda dengan tarian lain dalam daftar ini yang umumnya untuk mengucap syukur atau untuk menggambarkan sebuah cerita, Tari Cakalele dimaksudkan untuk membangkitkan semangat berperang. Dilihat dari gerakan dan ekspresi para penari saat menarikan Tari Cakalele ini, tarian ini menggambarkan jiwa penduduk asli Maluku yang gagah dan tangguh. Biasanya ditarikan oleh laki-laki antara 10-12 orang dengan diiringi tifa (tabuh), seruling, dan bia (seruling yang terbuat dari kerang besar).
Pertunjukan ini hanya dilakukan oleh penari pria, namun beberapa penari wanita berperan sebagai karakter pendukung. Saat ini tarian ini digunakan sebagai bentuk apresiasi dan penghormatan masyarakat Maluku terhadap leluhurnya.