Makna Tersembunyi Dibalik Tarian Nasional Georgia

Makna Tersembunyi Dibalik Tarian Nasional Georgia

Makna Tersembunyi Dibalik Tarian Nasional Georgia – Selama berabad-abad, bangsa ini sudah menciptakan tradisi tari, koreografi, teknik pertunjukan, dan sinkronisasi musik dan gerakan yang lebih menarik dan lebih kaya.

Orang Georgia tak cuma menampilkan tarian kuno, tetapi juga membuat koreografi baru. Semua tarian memiliki ciri yang sama, tarian wanita selalu dibedakan oleh rasa sinergi, lirik, dan keanggunan, sedangkan tarian pria menunjukkan martabat, keberanian, keluhuran, dan kebanggaan.

1940-50an menjadi era baru koreografi rakyat Georgia, saat ansambel terkenal diciptakan. Ketika 1945, Nino Ramishvili dan Iliko Sukhishvili mendirikan Ensemble Nasional Sukhishvilebi, yang masih sangat populer saat ini baik di Georgia maupun di luar negeri.

1. Kartuli

Makna Tersembunyi Dibalik Tarian Nasional Georgia

Kartuli, dikenal sebagai tarian Georgia dalam bahasa Inggris, bercirikan konten mesra yang merepresentasikan ritual pacaran kesatria dan cita-cita estetika bangsa. Tarian ini dengan jelas menunjukkan keagungan seorang wanita, perasaan bebas, dan kebanggaan pria. Ini bukan milik wilayah tertentu, ini adalah kinerja umum yang berskala nasional.

Tarian ini terdiri dari dua bagian utama. Yang pertama disebut davla dan hanya dilakukan oleh seorang pria. Dari bagaian sisi kanan panggung, sang pria memasuki arena dan dengan gerakan tarian mendekati sekelompok wanita. Dia sedang mencari pendampingnya dan ketika menemukannya, dengan sederetan langkah mendekatinya dan menundukkan kepalanya sebagai tanda ajakan untuk menari.

Seorang wanita berpakaian nasional tradisional menerima undangannya dan mulai berputar-putar. Pria bahagia tersebut pun mengikutinya dari belakang dari sisi kiri dan berusaha untuk tidak terlalu dekat dengannya. Semua tarian itu menunjukkan perasaan ketulusan dan ritual cinta yang sopan.

2. Khorumi

Akar Khorumi pun terletak pada budaya kuno Georgia, Diaokh dan Colchis. Terdapat beberapa variasi Khorumi yang telah diawetkan hingga saat ini, dengan Adjarian, Gurian, dan Lazian menjadi yang terpenting.

Para koreografer Georgia sudah mengumpulkan elemen masing-masing dan menciptakan struktur tarian Khorumi yang ditampilkan hari ini. Tarian Khorumi sendiri mempunyai empat bagian: pencarian tempat kemah pejuang, pengintai kamp musuh, pertarungan, dan kemenangan serta perayaannya. Secara tradisionalnya, tarian ini cuma dibawakan oleh laki-laki dengan jumlah penari ganjil.

Khorumi ini diiringi oleh alat musik rakyat nasional yang dikenal sebagai doli dan tchiboni dan memiliki ritme musik yang sangat berbeda dari tarian Georgia lainnya.

3. Samaia

Makna Tersembunyi Dibalik Tarian Nasional Georgia

Samaia adalah tarian untuk tiga wanita dan dicirikan oleh keanggunan, kebaikan, dan kecantikan feminin. Tarian itu diiringi lagu. Secara tradisional, tarian tersebut dibawakan oleh pria dan wanita, tetapi seiring waktu berubah, dan apa yang Anda lihat pertunjukan ansambel hari ini hanya menampilkan tiga wanita. Para penari bergerak dengan harmonis, gerakan mereka tersinkronisasi dengan baik seolah-olah hanya satu orang yang menari.

4. Gandagana

Tarian ini diperkenalkan pada tahun 1946 dan dibawakan oleh seorang pria dan seorang wanita. Namun kemudian berubah menjadi tarian kelompok yang melibatkan lebih banyak pria dan wanita. Para ahli percaya bahwa akar dari tarian Gandagana terletak pada kultus kuno kesuburan. Humor yang khas dan gerakan ritmis dari tarian seharusnya berasal darinya.

Tarian adalah serangkaian gerakan dan ayunan tarian yang kompleks. Ini dimulai dengan ritme yang lambat dan meningkat secara bertahap seiring dengan kemajuan tarian. Diperlihatkan dengan lagu yang ceria, jenaka, dan menyindir, tarian ini merupakan salah satu tarian favorit untuk dibawakan pada acara kumpul teman, pernikahan, dan perayaan lainnya.

5. Perkhuli

Perkhuli diyakini sebagai salah satu ritual tertua dan paling banyak dilakukan di negara ini. Ada berbagai jenis Perkhuli yang dilakukan di seluruh negeri. Namun yang bisa dilihat penonton saat ini adalah versi guruli yang secara tradisional dibawakan oleh perempuan. Keterlibatan laki-laki dalam tarian merupakan hasil modernisasi.